Puncak Hujan Meteor Orinoid warnai Langit

Ada Apa Dengan Desember 2016?

Puncak Hujan Meteor Orinoid warnai Langit
Sumber: Mahendra Tutorial.

Puncak hujan meteor Orionid bisa diamati mulai tengah malam sampai jelang dini hari pada tanggal 21-22 Oktober 2016.

Puncak Hujan Meteor Orinoid warnai Langit
Sumber: Pengamatan Langit (http://nationalgeographic.co.id/)
Meteor adalah penampakan jalur jatuhnya meteoroid ke atmosfer bumi, lazim disebut sebagai bintang jatuh. Penampakan tersebut disebabkan oleh panas yang dihasilkan oleh tekanan ram (bukan oleh gesekan, sebagaimana anggapan umum sebelum ini) pada saat meteoroid memasuki atmosfer.

Mahendra Tutorial.- Dini hari 21 Oktober akan jadi kesempatan bagi para pemburu meteor untuk menikmati kehadiran hujan meteor Orionid di langit malam. Hujan meteor Orionid merupakan peristiwa tahunan saat Bumi melintasi sisa debu ekor komet Halley. Dalam setahun Bumi melintasi area yang dipenuhi sisa debu ekor komet Halley sebanyak dua kali. Yang pertama di bulan Mei saat Bumi dihujan meteor Eta Aquarid dan yang kedua adalah Orionid. Sebelumnya ada artikel Solusi Mencari Monster Pokemon Go Di Lokasi yang Sulit dengan Pokedrone.

Hujan meteor Orionid berlangsung sejak 2 Oktober dan masih dapat dinikmati sampai tanggal 7 November, meskipun intensitasnya tidak sebanyak saat malam puncak tanggal 21 Oktober. Saat malam puncak atau saat hujan meteor Orionid mencapai maksimum, para pengamat bisa menikmati 15 -20 meteor setiap jamnya. Ada artikel  ASUS ZenBook 3 Laptop Tipis Performa Maksimal Jadi Impian untuk dimiliki.
Puncak Hujan Meteor Orinoid warnai Langit
Sumber: Hujan Meteor Orinoid
Hujan meteor Orionid merupakan salah satu hujan meteor yang dengan aktivitas yang cukup tinggi antara 40 – 70 meteor per jam selama 2 – 3 hari berturut-turut. Hujan meteor Orionid pertama kali ditemukan oleh E.C. Herrick (Connecticut, USA) pada kisaran tahun 1839 saat ia membuat pernyataan ambisius bahwa aktivitas hujan meteor tersebut terjadi tanggal 8 – 15 Oktober. Pernyataan yang serupa kembali terlontar di tahun 1840 saat ia berkomentar kalau “waktu yang tepat dari hujan meteor dengan frekuensi yang besar di Bulan Oktober masih belum betul-betul diketahui, namun kemungkinannya aktivitas meteor tersebut bisa ditemukan antara tanggal 8 – 25 Oktober. Artikel masih hangat diperbincangkan tentang Tembus 50 Juta Subscriber, Hari Ini PewDiePie Akan Hapus Channel YouTube-nya  media sosial .

Hujan meteor Orionid berlangsung sejak 2 Oktober dan masih dapat dinikmati sampai tanggal 7 November, meskipun intensitasnya tidak sebanyak saat malam puncak tanggal 21 Oktober.

Pengamatan hujan meteor Orionid secara presisi pertama kali dilakukan oleh A. S. Herschel pada tanggal 18 Oktober 1864 saat 14 meteor ditemukan tampak berasal dari rasi Orion. Dan di tahun 1865 tanggal 20 Oktober, Herschel mengkonfirmasi radian hujan Meteor tersebut memang berasal dari Rasi Orion. Analisa data hujan meteor Orionid dari tahun 1984 – 2001 memperlihatkan kalau laju maksimum setiap tahunnya beragam antara 14 – 31 meteor per jam. Periode terkuat terjadi selama 12 tahun di abad ke-20 dan selama tahun 2006 – 2012/2013, di malam puncak, para pengamat bisa menikmati 30 – 70 meteor per jam. Ini 5 Kantor Paling Keren di Asia Buat Kamu Mau Bekerja di Sana.
Puncak Hujan Meteor Orinoid warnai Langit
Sumber: Puncak Hujan Meteor
Aktivitas hujan meteor Orionid terendah ini terjadi sejak tahun 2014 dengan kisaran 15 – 20 meteor per jam. Paling banyak yang bisa disaksikan adalah 25 meteor per jam yang diperkirakan oleh International Meteor Organization (IMO) bisa terjadi saat maksimum di tahun 2016 ini.

Puncak hujan meteor Orionid bisa diamati mulai tengah malam sampai jelang dini hari pada tanggal 21 – 22 Oktober 2016. Rasi Orion yang menjadi radian atau arah datang hujan meteor Orionid baru akan terbit pukul 22:00 WIB di arah timur laut. Masalah bagi pengamat tahun ini, Bulan berada dalam fase cembung besar dan baru terbit pukul 22:04 WIB. Dengan kata lain, Bulan dan rasi Orion akan terbit hampir bersamaan dan jadi polusi cahaya alam utama saat pengamatan hujan meteor Orionid. Ini 6 Gaya Heboh Suporter Indonesia di Piala AFF 2016, dan cuman ada di Indonesia.

Selain hujan meteor Orionid, sambil menunggu rasi Orion terbit, pengamat bisa menikmati Venus kala senja sampai bintang kejora ini terbenam pukul 20:04 WIB. Juga planet merah Mars yang tampak setelah Matahari terbenam sampai planet merah ini terbenam di ufuk barat pada pukul 23:14 WIB. Jelang fajar, sambil menikmati hujan meteor Orionid dan Bulan yang terang di langit, pengamat bisa melihat kehadiran planet Jupiter di ufuk timur pada pukul 04:23 WIB, satu jam sebelum Matahari terbit. Ada artikel menarik Bersujud di Marseille Kota di Pesisir Tenggara Paris dan Sebuah Cahaya Di Langit Jakarta

Jika masih belum beruntung, pengamatan masih bisa dilanjutkan pada tanggal 22 Oktober dini hari. Bulan masih dalam fase cembung besar dan baru terbit setelah Rasi Orion terbit yakni pukul 23:01 WIB. Hebat!! Gunung Berapi di Jepang Berhasil Hentikan Gempa Bumi yang banyak di perbincangkan di media sosial.
Puncak Hujan Meteor Orinoid warnai Langit
Sumber: mewarnai langit
Nah, supaya bisa memperoleh hasil terbaik, ada baiknya mencari lokasi yang bebas polusi cahaya artifisial atau lampu kota. Kita tidak mungkin menyingkirkan Bulan di langit kan? Siapkan juga jaket, peta bintang, cemilan, kopi panas, dan tentunya alat pemutar musik untuk menemanimu berburu meteor. Jika punya binokuler atau teleskop, siapkan juga untuk menikmati keindahan ketiga planet yang akan terbit sebelum fajar menyingsing. Inilah Lima Mitos Salah Tentang Halloween, mari kita cek apa aja!?

Clear Sky!

Terimakasih

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel