3 Langkah Mencari Niche Terbaik untuk Blog atau Bisnis Online Anda Baru Maret 2016

Dalam artikel ini, kita akan belajar bagaimana cara mencari niche yang tepat untuk blog atau bisnis anda.Tapi sebelumnya, ada 2 alasan mengapa ini penting: 
Pertama, kalau anda salah memilih niche (atau tidak fokus dalam 1 niche) maka blog anda tidak akan bisa berkembang.
Mungkin bisa sih, tapi tidak bisa menghasilkan.
Yang kedua, kesalahan memilih niche akan menyebabkan proses pembuatan konten jadi terasa berat. Kita jadi malas bikin konten.
Dan kita jadi tidak bisa bikin konten yang berkualitas. (yang sudah pernah salah pilih niche pasti setuju)
Oleh karena itu, kalau anda ingin membuat blog yang sukses, ini panduan yang pertama kali HARUS anda baca.
Mari kita mulai.
Karena beberapa bentuk bisnis online juga berawal dari niche, dan konsepnya mirip, maka panduan ini juga bisa anda gunakan untuk bisnis.
 
Baca Juga di dalam artikel ini:

Pertimbangan dalam Memilih Niche

Ada orang yang bilang harus pilih niche berdasarkan minat dan kemampuan, ada yang bilang minat tidak penting asalkan potensinya besar.
Mana yang benar?
Keduanya.
Keduanya benar dan bisa digunakan sebagai pedoman.
Tapi manusia itu berbeda-beda. Mungkin saran dari si A cocok untuk si B tapi tidak cocok untuk si C.
Untuk itu, mari kita bahas dulu berbagai pertimbangannya supaya anda bisa tahu mana yang paling tepat untuk anda sendiri.
Oh ya, ada tugas yang bisa anda lakukan:
Untuk setiap pertimbangan, silahkan tulis 5-10 niche yang anda rasa sesuai dengan pertimbangan tersebut.

1. Mengapa blogger pemula sebaiknya mengikuti minatnya sendiri

Saya ini tipe orang yang selalu menyarankan supaya blogger baru memilih bidang yang dia anggap menarik.
Tapi ada banyak pakar yang tidak setuju.
Mereka bilang bahwa mereka sendiri punya banyak blog dalam topik yang sama sekali tidak mereka pahami, tapi bisa menghasilkan puluhan-ratusan juta per bulan.
Memang benar, tidak salah…
…tapi ada satu masalah:
Mereka itu orang-orang yang sudah berpengalaman.
Mereka sudah paham seluk-beluk blogging dan cara mengembangkannya.
Sedangkan pemula?
Belum tahu cara membuat konten yang bagus, belum tahu cara mengembangkan blog, belum tahu apapun. Apalagi kalau tidak ingin keluar biaya (untuk bayar penulis).
Memilih topik berdasarkan minat
Blogging itu butuh dedikasi.
Kalau si blogger tidak berminat dengan topiknya, dia akan cepat bosan.
Selain itu, karena konten blog harus berkualitas, maka anda harus mau mempelajari niche yang anda pilih. Berarti anda akan belajar 2 hal sekaligus, belajar blogging dan belajar nichenya.
(lagipula belajar hal yang tidak kita minati itu sulit)
Ada 1 alasan lagi:
Dunia blogging ini isinya orang-orang yang benar-benar antusias terhadap nichenya masing-masing. Kalau anda tidak berminat, akan susah bersaing.
Tapi jangan anggap minat sebagai halangan.
Justru dunia blogging itu enak karena kita bisa mendapatkan penghasilan dengan menulis hal-hal yang kita minati.
Kurang enak apa coba?
Sekarang, ini tugas anda:
Abaikan potensi keuntungan, abaikan kemampuan anda sekarang, silahkan buat daftar hal-hal yang anda minati. Minimal 10.
Kalau bingung, ini pancingannya:
  1. Pikirkan rutinitas keseharian anda, apa kegiatan yang paling anda tunggu-tunggu?
  2. Apa kegiatan yang paling tidak pernah membuat anda bosan?
  3. Apa hal yang selalu muncul dalam hidup anda sejak bertahun-tahun yang lalu?
  4. Klub/forum/kelompok/organisasi apa yang anda ikuti?
10 itu sepertinya banyak, tapi sebetulnya sedikit. Banyak orang yang tidak sadar dengan minatnya sendiri.
Sekali lagi, jangan pikirkan potensi penghasilan dan kemampuan anda, buat saja sebanyak-banyaknya. Bahkan yang sepertinya konyol sekalipun.
Di tahap kedua nanti baru akan kita analisa lagi.
Misalnya kalau anda yang masih sekolah waktu di kelas suka menggambar kartun tanpa memperhatikan bu guru yang sedang mengajar, maka ini termasuk minat.
Atau kalau anda suka main game di Android/iPhone, ini juga bisa.

2. Kemampuan dan pengetahuan relatif anda

Saat menjadi blogger, maka blog anda akan jadi pusat pengetahuan.
Orang-orang yang ingin mempelajari suatu topik akan berdatangan ke blog anda. Belajar dari anda.
Sekarang bayangkan:
Kalau kita tidak lebih pintar atau lebih ahli daripada mereka yang ingin belajar, lalu gimana caranya kita bisa mengajari mereka?
Dengan belajar, pastinya…tapi ini sudah kita bahas di minat tadi.
Jadi, salah satu cara mencari niche untuk blog adalah dengan melihat kemampuan anda sendiri.
Tapi tunggu dulu…
Mentang-mentang bicara “keahlian” atau “kemampuan”, saya tidak bilang bahwa anda harus jadi pakar, guru, atau master. Tidak.
Makanya di judul subbab ini saya tulis kemampuan relatif.
Artinya yang penting kemampuan kita di atas orang awam.
Misalnya kalau seorang pakar itu kemampuannya 100%, orang awam kemampuannya 0%, maka kalau kemampuan kita cuma 40% pun sudah OK.
Tingkat pengetahuan topik blog
Nantinya juga anda akan belajar lebih banyak lagi setelah punya blog.
Ada 1 alternatif lagi:
Ini kalau anda merasa tidak PD dengan kemampuan anda…
Coba buat blog tentang “catatan perjalanan” anda dalam mempelajari topik tersebut. Jadi blog ini isinya apa-apa saja yang anda pelajari.
Blog seperti ini banyak yang jadi populer.
Sekarang tugasnya:
Sekali lagi, abaikan peluang dan potensi bisnis, buat daftar yang berisi keahlian-keahlian anda atau hal-hal yang anda rasa anda bisa jadi ahlinya (meskipun sekarang belum).
Beberapa pertanyaan pancingan:
  1. Apa hard skill yang anda miliki? (contoh: menulis artikel, programming, Photoshop, menggambar, Bahasa Inggris)
  2. Apa soft skill yang anda miliki? (contoh: gampang berteman, bisa presentasi yang menarik, percaya diri yang tinggi)
  3. Apa pencapaian yang pernah anda dapatkan? (contoh: rangking 1 di kelas, menurunkan berat badan, punya pacar, sembuh dari depresi)
  4. Apa pujian yang pernah anda dapatkan dari orang lain? (contoh: pintar berbusana, pintar menyanyi, punya pendapat politik yang menarik, selera humor yang tinggi)
  5. Parenting?
Bahkan yang anda rasa konyol sekalipun, tulis saja semuanya.
Ngomong-ngomong, semua contoh di masing-masing pertanyaan tersebut bisa jadi blog yang sukses. Sudah banyak buktinya.

3. Melihat tren yang sedang atau akan naik daun

“Siapa cepat dia dapat”
Ini sering kita jadikan bahan bercanda, tapi sebetulnya tidak salah.
Memang pada kenyataannya siapa yang paling cepat biasanya bakal punya potensi terbesar untuk unggul dan jadi sukses.
Ini bisa kita jadikan sebagai niche.
Kalau kita tahu tren yang sekarang sedang naik daun atau akan segera naik daun, kita akan sangat termotivasi untuk mengejar tren tersebut.
Apalagi kalau kita juga berminat terhadap bidangnya.
Misalnya sewaktu quadcopter/drone mulai populer di tahun 2013-14, banyak blog baru yang mulai bermunculan.
Hingga sekarang jadi blog raksasa.
Atau sewaktu model diet Paleo dan gluten-free jadi populer. Banyak blog yang membahas keduanya.
Maka dari itu, coba perhatikan tren di sekitar anda.
Contohnya kalau Apple mengeluarkan produk baru bernama iRobot, maka kita tahu produk ini nantinya akan jadi populer.
Kalau kita jadi yang pertama membahas produk tersebut, kita juga akan ikut jadi populer.
Tapi hati-hati:
Jangan pilih tren yang sifatnya sesaat. Seperti batu akik.
Coba lihat gambar grafik popularitasnya:
Tren Batu Akik
Hanya beberapa bulan, lalu anjlok.
Kalau anda memulai blog atau bisnis baru di bidang ini, populernya cuma sebentar.
Tren yang bagus itu tren yang punya alasan kuat mengapa jadi populer. Bukan karena sengaja dibuat jadi heboh, misalnya gara-gara artis.
Tugas anda:
Cari beberapa tren yang sekarang ini sedang naik daun di dalam bidang-bidang topik yang anda ikuti perkembangannya.
Anda mungkin tidak akan bisa ketemu banyak tren, atau bahkan sama sekali tidak ketemu, karena memang tren itu tidak selalu ada setiap saat.

4. Bisnis yang sedang anda jalankan

Ada 2 tipe orang yang ingin membuat blog:
Ingin menjadikan blognya sebagai bisnis untuk mendapatkan penghasilan.
Atau untuk menjadikan blognya sebagai sarana pengembangan bisnis.
Ini untuk anda yang tipe kedua.
Kalau anda sudah punya bisnis, mencari niche untuk blog lebih gampang karena tinggal disesuaikan dengan bisnisnya.
Misalnya kalau anda punya bisnis penyewaan kendaraan untuk wisatawan di Bali, anda bisa membuat blog yang berisi panduan travel di Bali.
Sehingga orang yang ingin traveling ke Bali nanti akan menyewa kendaraan dari anda.
Masuk akal kan?
Ini cara memilih topik blog yang bisa membantu mengembangkan bisnis anda:
  1. Pahami orang-orang yang termasuk di target pasar anda. Seperti contoh tadi, misalnya orang-orang yang berwisata ke Bali
  2. Cari tahu apa informasi-informasi yang mereka butuhkan. Misalnya, panduan berwisata di Bali
  3. Sediakan informasi yang mereka butuhkan. Misalnya, tempat-tempat wisata di Bali, makanan khas Bali, dan sebagainya
Baca panduan content marketing ini untuk belajar lebih lanjut.

Menentukan Niche Terbaik untuk Anda

Sekarang anda sudah punya belasan atau puluhan pilihan niche.
Tapi tentunya anda tidak akan memakai semuanya. Anda hanya akan memilih topik yang terbaik bagi anda sendiri.
Dalam tahap inilah kita akan ambil keputusannya.
Di akhir tahap kedua nanti kita akan melakukan perhitungan dengan angka-angka untuk menghasilkan topik terbaik.
Sebelum itu, kalau anda punya banyak topik, ada baiknya kita saring dulu yang tidak terlalu bagus. Supaya nanti lebih mudah.
Silahkan jawab pertanyaan-pertanyaan berikut untuk setiap niche:

1. Apakah anda antusias dengan niche tersebut?

Minat itu tidak selalu membuat kita antusias dalam blogging.
Meskipun anda tertarik dengan suatu topik, tapi bisa jadi anda tidak akan suka kalau disuruh menulis tentang topik tersebut.
Misalnya begini:
Saya suka nonton movie.
Saya sering ke bioskop untuk nonton, saya punya banyak movie bajakan di hard disk, saya juga langganan Netflix.
Tapi kalau nulis tentang movie?
Kurang tertarik.
Jadi, minat itu belum tentu membuat kita excited untuk menulis.
Coba dipikirkan seperti ini:
  • Apakah anda sanggup menulis artikel dalam niche tersebut selama bertahun-tahun?
  • Apakah anda sanggup kalau disuruh membaca buku 100 halaman tentang niche tersebut?
Kalau tidak sanggup, berarti topik tersebut kurang pas.

2. Apakah topik ini bisa jadi peluang bisnis?

Hampir semua orang yang memulai blog di jaman sekarang biasanya karena ingin mendapatkan penghasilan.
Tapi tidak semua niche bisa menghasilkan.
Ngomong-ngomong tentang penghasilan, jangan samakan jumlah pengunjung blog dengan jumlah penghasilan.
Ada niche yang bisa mendapatkan banyak pengunjung dengan mudah tapi tapi potensi penghasilannya kecil.
Ada juga yang sebaliknya…
…pengunjungnya sedikit, tapi potensi penghasilannya besar.
Jadi, ingat, jumlah pengunjung bukan indikator bagus/tidaknya sebuah topik.
Yang harus kita perhatikan adalah hal-hal berikut:
  1. Apakah ada orang yang hidupnya terbantu kalau anda menulis artikel dalam topik atau niche tersebut?
  2. Apakah orang-orang mau mengeluarkan uangnya dalam topik tersebut?
  3. Apakah ada produk, jasa, atau event yang bisa dibuat terkait topik tersebut?
  4. Apakah ada yang sudah berhasil melakukan?
Saya ingin tekankan pada poin keempat.
Banyak orang yang menganggap hanya karena suatu blog/bisnis tidak ada saingannya, maka mereka bisa sukses dengan mudah.
Justru sebaliknya.
Suatu bidang/topik/niche itu kalau tidak ada saingannya berarti tidak bisa menguntungkan.
Makanya tidak ada orang yang bersaing.

3. Apakah ada banyak yang bisa dibahas?

Blog itu website yang diupdate secara rutin dengan konten-konten baru.
Kalau hanya sedikit yang bisa dibahas, maka blog tersebut akan sulit berkembang. Sebaiknya dihindari.
Jadi, coba lakukan ini:
Untuk setiap niche yang tersisa saat ini, pikirkan lebih dari 10 judul artikel yang bisa dibahas dalam berbagai topik di niche tersebut.
Kalau tidak bisa, berarti ada 2 penyebabnya:
  1. Anda kurang paham/berminat dengan nichenya
  2. Nichenya terlalu sempit
Kalau nichenya terlalu sempit, potensi penghasilannya akan jadi sangat kecil.
Sehingga anda mungkin akan buang-buang waktu.

4. Gunakan ‘matriks pengambilan keputusan’ untuk menentukan niche terbaik

Inilah cara menentukan niche yang tepat untuk anda pribadi.
Saya pertama kali kenal metode ini sewaktu kuliah beberapa tahun yang lalu. Entah waktu itu sedang belajar apa, tapi metode ini sangat bagus untuk digunakan dalam mengambil keputusan.
Daripada saya jelaskan panjang lebar, lebih baik langsung contohnya:
Matriks Pengambilan Keputusan
Untuk mendapatkan template matriks seperti gambar di atas beserta penghitungan otomatisnya, klik di sini.
Baris pertama, horizontal, adalah kriteria dalam pengambilan keputusan beserta bobotnya masing-masing.
Semakin tinggi bobotnya berarti semakin penting kriteria tersebut.
Di dalam contoh di atas saya sudah memasukkan bobot yang saya rekomendasikan. Kalau anda tidak setuju, silahkan ubah sendiri bobotnya.
(tapi sebaiknya tidak diubah)
Sedangkan kolom paling kiri, vertikal, adalah niche anda.
Untuk setiap niche, kita berikan skor dari 1-10 terhadap setiap kriteria (baris berwarna abu-abu).
Sampai di sini masih paham?
Lanjut…
Setelah itu, masing-masing skor untuk setiap kriteria dikalikan dengan bobot dari kriteria tersebut. Ini adalah skor akhir per kriteria.
Terakhir, untuk setiap niche kita totalkan skor per kriterianya.
Misalnya:
  • Niche “presentasi” saya berikan skor 8 untuk kriteria “kemampuan”
  • Kriteria “kemampuan” punya bobot 10
  • Artinya skor akhir untuk kriteria “kemampuan” adalah 8×10 = 80
  • Ulangi seperti ini untuk kriteria lainnya
  • Kemudian totalkan semua skor per kriteria
Dari sini kita dapatkan skor total untuk setiap niche.
Skor total ini kita bandingkan untuk semua niche.
Niche yang mendapatkan skor terbesar adalah niche terbaik untuk anda.
Mudah kan?
Dengan matriks pengambilan keputusan ini, anda jadi tahu dengan jelas niche mana yang paling cocok dengan anda berdasarkan minat, kemampuan, dan potensinya.
Jadi anda sekarang sudah tahu niche apa yang tepat.
Tapi kita belum selesai.
Masih ada 1 tahapan lagi yang jauh lebih penting:

Melakukan Diferensiasi Niche

Saya mau buka-bukaan dulu:
Awalnya, subbab diferensiasi ini rencananya saya pisahkan di halaman lain. Supaya tidak terlalu panjang.
Tapi begini…
…tahapan ini sangat sering diabaikan.
Padahal justru diferensiasi itu mungkin jauh lebih penting daripada pemilihan nichenya sendiri.
Pemilihan niche itu baru 50%, sisanya di sini.
Karena pentingnya tahapan diferensiasi, supaya anda semua tidak kelewatan, maka akhirnya saya gabung jadi satu di artikel ini.
Bagian ini saya buat sesingkat mungkin, inti-intinya saja supaya tidak kepanjangan.

Apa itu diferensiasi? Kenapa penting?

Singkat saja, untuk anda yang belum tahu pengertian diferensiasi. Diferensiasi adalah strategi untuk menjadi lebih menonjol daripada pesaing lain dengan cara menjadikan bisnis anda berbeda. Tujuannya supaya kustomer punya alasan yang kuat untuk memilih anda, bukan yang lain.
Karena blog itu juga bisnis, jadi prinsipnya berlaku.
Seperti yang sudah saya jelaskan tadi, kompetisi itu pasti ada. Seperti kata pepatah, “Di mana ada gula, di situ ada semut”.
(justru kalau tidak ada kompetisi malah mencurigakan)
Hati-hati:
“Menjadi yang terbaik” itu bukan diferensiasi.
Semua bisnis dan blog juga pasti ingin jadi yang terbaik. Jadi, ini bukan diferensiasi karena tidak membedakan anda dari orang lain.
Setelah paham dengan pengertiannya, mari kita mulai.

Tahap #1: Deskripsikan niche anda dalam satu kalimat

Mulai dari yang paling dasar dulu.
Apa tujuan dari blog anda?
Sebagai contoh, saya akan menggunakan niche programming.
Ini kalimatnya:
“Blog ini memberikan panduan untuk belajar programming”.
Atau kalau misalnya blog ini isinya berita atau tren terbaru maka kalimatnya jadi kira-kira seperti ini:
“Memberikan informasi terkini seputar programming”.
Intinya, pikirkan tujuan dari blog anda lalu buat jadi sebuah kalimat.

Tahap #2: Tentukan siapa orang yang akan terbantu dengan blog anda

Tujuan orang-orang membaca blog atau membeli produk adalah karena mereka butuh bantuan anda. Mereka ingin hidupnya jadi lebih mudah.
Siapa yang akan terbantu dengan adanya blog anda?
Kita gunakan contoh yang sama seperti di tahap 1.
Ini untuk blog yang berisi panduan programming:
“Orang-orang yang ingin membuat aplikasi berbasis web”.
Ini yang isinya berita:
“Orang-orang yang antusias dengan programming dan ingin jadi yang pertama untuk mengetahui informasi terbaru”
Ingat…ini harus SPESIFIK.
Jangan cuma “orang yang ingin belajar programming”. Lihat lebih dalam lagi, apa tujuan mereka ingin mempelajari hal tersebut.

Tahap #3: Pikirkan kenapa mereka harus peduli dengan anda

Di tahap 2, kita sudah sedikit mempersempit nichenya supaya lebih spesifik dan tepat sasaran.
Tapi itu saja belum cukup.
Karena ada banyak blog yang isinya belajar programming atau berita programming. Orang-orang tidak akan memilih blog anda.
Inilah yang kita bahas sekarang.
Apa yang akan membuat orang-orang ingin datang ke blog anda?
Contoh untuk blog panduan programming:
“Ada panduan tahap per tahap untuk membuat berbagai aplikasi yang bisa ditiru oleh pembaca sehingga mereka langsung bisa membangun aplikasi sendiri dari nol”.
Saya jelaskan sedikit lagi supaya lebih paham…
Bayangkan anda sedang ingin belajar programming.
Kalau ada sebuah blog berisi panduan programming yang bisa langsung membuat anda jadi bisa membangun aplikasi sendiri… enak kan?
Apalagi kalau blog-blog yang ada sekarang hanya berisi panduan yang sepotong-sepotong.
Jadi, dalam tahap ini kita mencari apa yang membuat blog kita jadi berbeda dan lebih unggul dalam suatu hal daripada blog lain.
Luangkan waktu 5-10 menit untuk tahap ini.

Tahap #4: Jelaskan kenapa anda orang yang tepat

Kredibilitas sebuah blog tergantung pada kredibilitas si pemiliknya.
Maka dari itu, anda harus bisa menjelaskan alasan kenapa anda lah orang yang tepat untuk mereka yang membutuhkan.
Contoh:
“Saya sudah membuat beberapa aplikasi berbasis web, salah satu di antaranya bahkan diakuisisi oleh perusahaan X dengan nilai Rp X milyar”.
Semakin “wah” pastinya semakin bagus…
…tapi, sekali lagi, anda tidak perlu jadi seorang pakar atau master.
Bisa juga seperti ini:
“Saat ini saya juga sedang dalam proses untuk belajar membuat aplikasi, saya bisa membagikan apa yang sudah saya pelajari kepada pemula sehingga panduannya jadi lebih mudah dipahami”.
Masuk akal juga kan?

Tahap #5: Gabungkan semuanya dan pegang prinsip ini

Setelah tahap 1-4 selesai anda lakukan, gabungkan dalam satu kalimat.
Ini yang sudah kita buat tadi:
“Blog ini memberikan panduan untuk belajar programming kepada orang-orang yang ingin membangun aplikasi berbasis web. Ada panduan tahap per tahap untuk membuat berbagai aplikasi yang bisa ditiru oleh pembaca sehingga mereka langsung bisa membangun aplikasi sendiri dari nol.”
Kalimat inilah yang mencerminkan blog anda.
Selalu pegang prinsip yang anda tulis dalam kalimat tersebut saat:
  1. Membuat konten baru
  2. Memperkenalkan dan mempromosikan blog anda
  3. Memperkenalkan diri anda sendiri (kalimat di tahap #4)
Jangan pernah keluar dari prinsip yang sudah anda buat. Misalnya, kalau blog anda isinya panduan, jangan justru membuat artikel berita atau hiburan.
Itulah cara melakukan diferensiasi.
Maka sekarang blog kita sudah bukan sekedar “blog belajar programming” lagi. Melainkan “blog dimana orang-orang bisa belajar membangun aplikasinya sendiri”.

Terakhir, ini tugas anda:

Kalau anda saat ini sedang mencari niche, silahkan lakukan sampai di tahap matriks pengambilan keputusan.
Kemudian lakukan diferensiasi.
Lalu, tulis niche anda beserta diferensiasinya di kolom komentar di bawah.
Sedangkan kalau anda sudah punya blog, lakukan diferensiasinya saja kemudian tulis isinya di kolom komentar.
Saya akan bantu untuk menilai.
(Jangan khawatir, tidak akan ada orang yang akan mencuri ide anda)

 Terimakasih sudah berkunjung dan membaca artikel ini. Pliease Like, Koment, dan share artikel ini.
Sumber: PanduanIM

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel